Jakarta - Kompetisi teknologi besutan Microsoft,
Imagine Cup, akan memasuki babak final di St. Petersburg, Rusia pada
bulan Juli mendatang. Indonesia pun mengirimkan juara lokal yang
merupakan mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura.
Adalah tim
Solite Studio dari Universitas Trunojoyo Madura yang mewakili Indonesia
pada kompetisi Games di Final Imagine Cup tingkat dunia 2013.
Tim
tersebut menciptakan game bernama Save The Hamsters pada platform
Windows Phone yang menceritakan tentang empat ekor hamster yang
tersesat. Tugas pemain adalah membantu mereka untuk pulang ke rumahnya.
Ada
dua buah game mode yaitu original dan adventure. Pada mode original,
pemain harus menghancurkan boks, tali dan beberapa objek lainnya yang
menghalangi hamster menuju rumahnya.
Selain itu, setiap hamster
memiliki angka pada tubuhnya dan pemain harus menempatkan hamster pada
tempatnya sesuai dengan simbol matematika yang ada di tanah. Pada mode
adventure, pemain harus menghindari musuh dan mengambil kunci berisi
angka yang tepat sesuai dengan kombinasi angka yang terdapat pada layar.
Hal unik dari Save The Hamsters ini adalah pemain dapat
menyusun boks, tali, hamster dan objek-objek lainnya kemudian
menjalankannya serta menyimpannya menjadi sebuah level baru.
"Save
the Hamsters merupakan game edukasi yang menarik dan terdapat unsur
matematika di dalamnya, ke depannya kami ingin game ini dapat berfungsi
secara penuh dan dapat diaplikasikan pada jutaan smartphone," ungkap
Asadullohil Ghalib Kubat, salah satu anggota dari tim Solite Studio.
86 Tim Pelajar Jago TI
Microsoft
mengumumkan 86 tim yang akan berangkat ke St. Petersburg, Rusia pada
bulan Juli untuk berkompetisi di ajang Final Imagine Cup tingkat dunia
ke-11 dan memperebutkan hadiah uang tunai sebesar USD 1 juta dan
penghargaan lainnya.
Setiap tim disebutkan memiliki ide
inovatif, ahli dalam teknologi yang terintegrasi, dan pengembangan
perencanaan bisnis yang kuat.
Imagine Cup merupakan bagian dari
inisiatif Microsoft Youthspark untuk menciptakan kesempatan bagi jutaan
anak muda di seluruh dunia. Jumlah pelajar yang berkompetisi di Imagine
Cup tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, dengan
peningkatan lebih dari 70%.
Proyek terbaik maju ke kompetisi
tingkat nasional tempat mereka menyeleksi tim nasional dan ditambah
dengan tim yang maju melalui kompetisi online tingkat dunia.
Ada
beberapa cara bagi para pelajar untuk dapat berkompetisi melalui
Competition dan juga Challenges. Competition merupakan dasar bagi
Imagine Cup yang mengajak para pelajar untuk membuat aplikasi yang
dibangun pada teknologi Microsoft dan fokus pada tiga area kunci:
Innovation, World Citizenship dan Games.
Challenges memberikan
kesempatan bagi pelajar untuk berpartisipasi di Imagine Cup dengan
mempelajari dan membuat aplikasi dengan menggunakan teknologi Microsoft
terbaru.
Challenges hanya berlaku via online, dan tiga tim
terbaik di masing-masing kategori akan mengikuti final dunia untuk
berkompetisi mendapatkan penghargaan posisi pertama, kedua dan ketiga.
Kategori Challenge termasuk Windows Azure Challenge, Windows Phone Challenge dan Windows 8 App Challenge.
"Lebih
dari satu dekade, Imagine Cup telah melatih kewirausahaan kepada
pelajar dan memberikan mereka sarana untuk membawa kreativitas mereka ke
dalam kehidupan melalui apps, software platform dan media sosial," ujar
Steve Guggenheimer, Corporate Vice President dan Chief Evangelist
Microsoft.
"Berpartisipasi dalam sebuah inisiatif seperti
Imagine Cup, DreamSpark, and BizSpark memberikan pelajar kemampuan untuk
transisi dari ruang kelas ke dunia profesional seperti pemilik bisnis,
programmer, game designer dan pengusaha," pungkasnya.
(ash/tyo)
Sumber : detik.com
Menuju Rusia, Mahasiswa Madura Bertarung dengan Jago TI Dunia
on
0 comments:
Post a Comment